UNODC Indonesia Melakukan Diseminasi Virtual Hasil Akhir Studi Kelayakan Modul yang Baru Dikembangkan yang disebut UN Treatnet Family (TF)
Ganja adalah obat yang paling umum digunakan di kalangan remaja di Indonesia dan di tingkat global. Obat-obatan dan gangguan penggunaan zat lainnya sering dikaitkan dengan gangguan kesehatan komorbid seperti kecemasan, depresi dan gangguan perilaku mengganggu pada remaja. Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, remaja dengan narkoba dan gangguan penggunaan zat lainnya dan keluarga mereka memiliki sedikit atau tidak ada akses ke pengobatan yang efektif untuk gangguan penggunaan narkoba.
Sebagai tanggapan, Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) telah mengembangkan dan menguji lapangan materi pelatihan Keluarga Treatnet tentang unsur-unsur terapi keluarga untuk remaja dengan gangguan penggunaan narkoba termasuk mereka yang berhubungan dengan sistem peradilan pidana. Tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan penyampaian Treatnet Family (TF) dalam setting masyarakat di Indonesia. Tujuan lain adalah untuk menguji dampak TF di kalangan remaja dengan gangguan penggunaan zat (SUD) / penggunaan zat bermasalah dalam mengurangi konsumsi zat dan kegiatan terkait zat mereka, serta dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis dan komunikasi mereka dalam keluarga.
Hasil studi awal menunjukkan bahwa intervensi dapat digunakan secara efektif oleh praktisi dalam pengaturan masyarakat. Selain itu, remaja yang berpartisipasi menunjukkan penurunan yang signifikan dalam penggunaan zat dan masalah terkait penggunaan zat, dari pra-TF hingga tindak lanjut. Jumlah remaja yang merokok, mengkonsumsi ganja dan amfetamin menunjukkan sedikit pengurangan dari waktu ke waktu. Berpartisipasi dalam sesi TF juga menyebabkan perubahan signifikan dalam keterlibatan remaja dengan teman-teman yang melakukan perilaku antisosial tertentu seperti bolos sekolah tanpa izin, minum alkohol secara teratur, dan menunjukkan tanda-tanda kekerasan. Orang tua mengamati perubahan positif pada remaja seperti kesediaan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka, menjadi lebih patuh, meningkatkan komunikasi, membantu tugas-tugas, meningkatkan motivasi untuk belajar, menunjukkan perubahan pola tidur mereka, dan perubahan kebiasaan nongkrong larut malam.
Karena pandemi COVID-19, sosialisasi kepada rekan-rekan nasional tentang temuan positif dan menggembirakan dari studi kelayakan UN TF Indonesia, dilakukan secara virtual.
Acara daring ini diselenggarakan pada tanggal 18 September 2020 dan dihadiri oleh tiga puluh enam (36) pejabat dari sembilan (9) lembaga dan kementerian dengan tiga (3) pembicara, dan tiga (3) pejabat dari UNODC. Country Manager UNODC untuk Programme Office Indonesia meresmikan acara tersebut dengan kata sambutan dan menyambut seluruh peserta, termasuk perwakilan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI), dan pusat perawatan berbasis pemerintah.
Tiga presentasi tambahan diadakan oleh BNN dan dua Mitra Riset Nasional (NRP). Perwakilan BNN menyoroti dari perspektif kebijakan peran keluarga dalam mendukung anggotanya dengan masalah terkait narkoba, diikuti oleh presentasi NRP yang menguraikan temuan studi dari Jakarta Timur dan Utara.
Setelah sesi tanya jawab, acara ini ditutup dengan pernyataan dari BNN, MoSA dan MoH, di mana mereka sepakat untuk melakukan diskusi lebih lanjut untuk memulai dan memperkuat proses kolaborasi pada program UNODC TF dan inisiatif berbasis keluarga tingkat nasional dan untuk saling mendukung dalam implementasi strategi pengurangan permintaan obat nasional.