Sesi Poster SPR Internasional NIDA: Faktor Risiko Ekspresi Kemarahan dan Kecenderungan Bunuh Diri pada Remaja Pria Pakistan
Abstrak ini dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan Society for Prevention Research 2018 yang diadakan 29 Mei – 1 Juni 2018 di Washington, DC, AS.
Universitas Salman Shahzad Karachi, Pakistan
Universitas Nasreen Begum Karachi, Pakistan
Penggunaan zat adalah masalah yang signifikan di Pakistan, terutama di kalangan remaja laki-laki, namun ada penelitian terbatas untuk menentukan risiko masalah kesehatan mental (yaitu, ekspresi kemarahan dan kecenderungan bunuh diri) pada populasi remaja yang menggunakan alkohol dan obat-obatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan kecenderungan ekspresi kemarahan dan bunuh diri pada sampel remaja laki-laki Pakistan. Peserta (N= 181; M= 16,69 tahun, SD= 2,13 tahun; Range = 12 hingga 24) direkrut dari komunitas Gilgit Baltistan, Pakistan. Mereka melengkapi informasi demografis (misalnya, usia, tingkat pendidikan, struktur keluarga, pendapatan rumah tangga), pertanyaan tentang penggunaan narkoba oleh keluarga dan tetangga, Inventarisasi Ekspresi Bunuh Diri dan Kemarahan (SAEI; Osman et al., 2010), Uji Identifikasi Penggunaan Alkohol (AUDIT; SIAPA; 2001), dan pertanyaan tentang penggunaan Alkohol seumur hidup. Enam puluh sembilan (38,1%) responden melaporkan pernah menggunakan alkohol. Selanjutnya, delapan puluh delapan (48,1%) responden melaporkan penggunaan alkohol oleh anggota keluarga mana pun, dan seratus dua puluh delapan (70,7%) dilaporkan menggunakan alkohol oleh tetangga mereka. Chronbach alpha untuk versi terjemahan Urdu dari SAEI dilakukan. Tingkat alfa untuk perenungan bunuh diri (α =.94), ekspresi maladaptif (α =.844), tekanan reaktif (α =.862), dan ekspresi adaptif (α =.858), dan total ekspresi bunuh diri dan kemarahan (α =.881) diperoleh. Uji t sampel independen digunakan untuk mengetahui perbedaan perenungan bunuh diri, ekspresi maladaptif, reaktif distress dan ekspresi adaptif antara remaja yang menggunakan alkohol dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara remaja yang menggunakan alkohol dengan mereka yang tidak menggunakan variabel perenungan bunuh diri (df = 179, t = 28,16, p<,01), ekspresi maladaptif (df = 179, t = 29,88, p<,01), tekanan reaktif (df = 179, t = 25,37, p<,01) dan ekspresi adaptif(df = 179, t = -7,93, p<,01) . Temuan studi ini mencerminkan bahwa remaja yang menggunakan alkohol memiliki tingkat masalah bunuh diri dan ekspresi kemarahan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak menggunakan alkohol. Implikasi untuk pencegahan penggunaan alkohol dan masalah kesehatan mental dibahas.
Kata Kunci: Prevalensi, Penggunaan alkohol, Penggunaan zat, Ekspresi kemarahan, Kecenderungan bunuh diri, remaja.