Apakah penghambatan monoamine oxidase otak janin merupakan mata rantai yang hilang antara ibu yang merokok dan gangguan perilaku?
Abstrak
Merokok adalah penyebab utama penyakit yang dapat dicegah di dunia saat ini. Paparan asap rokok prenatal (PCSE) adalah bentuk yang sangat berbahaya karena begitu banyak efek kesehatan yang terkait menimpa anak yang belum lahir dan menghasilkan hasil perilaku yang menampakkan diri hanya beberapa tahun kemudian. Di antaranya adalah hubungan antara PCSE dan gangguan perilaku, yang sebagian besar dianggap berasal dari efek merusak nikotin pada otak janin. Di sini kita berhipotesis bahwa penghambatan otak monoamine oxidase (MAO) selama perkembangan otak janin, sekunder akibat merokok ibu dan selain nikotin, merupakan kontributor yang mungkin untuk hubungan ini. MAO memainkan peran sentral dalam keseimbangan monoaminergik di otak, dan penghambatan mereka selama perkembangan janin – tetapi tidak selama kehidupan dewasa – diketahui menghasilkan fenotip agresif pada hewan laboratorium. Makalah ini memberikan dukungan teoritis dan eksperimental untuk gagasan bahwa penghambatan MAO yang diinduksi asap rokok di otak janin, terutama ketika terjadi dalam kombinasi dengan polimorfisme pada gen MAOA yang mengarah pada konsentrasi enzim yang lebih rendah di otak, dapat mengakibatkan perubahan morfologis dan fungsional otak yang meningkatkan risiko iritabilitas, kontrol diri yang buruk dan agresi pada keturunannya. Ini juga mendorong penelitian untuk mengevaluasi apakah interaksi paparan merokok selama perkembangan janin dan genotipe MAOA meningkatkan risiko gangguan perilaku dibandingkan yang ditimbulkan oleh paparan janin terhadap asap tembakau.