Isyarat Memberi Petunjuk dalam Pencegahan Kekambuhan
Lebih dari 85% orang yang berhenti menggunakan obat adiktif mulai menggunakannya lagi dalam waktu satu tahun. Kekambuhan dapat terjadi setelah paparan isyarat yang ditemukan di lingkungan yang memicu memori pengalaman minum obat mereka. Isyarat ini mungkin situasi, tempat, sensasi atau objek dan dapat tumbuh dalam kekuatan dari waktu ke waktu, sebuah fenomena yang disebut "inkubasi keinginan". Model inkubasi hewan biasanya berfokus pada bagaimana tikus merespons isyarat yang ada ketika mereka sebelumnya menggunakan obat (rangsangan terkondisi) dan isyarat yang menunjukkan ketersediaan obat (rangsangan diskriminatif).
Sebuah studi baru-baru ini telah berusaha untuk memahami kontribusi rangsangan diskriminatif terhadap fenomena inkubasi.
Tikus dilatih untuk menekan tuas untuk menerima kokain atau makanan yang menyenangkan di bawah lingkungan rangsangan diskriminatif di mana satu cahaya menandakan ketersediaan obat, dan cahaya lain menunjukkan bahwa kokain tidak akan tersedia. Mereka juga menguji inkubasi keinginan yang dikendalikan rangsangan diskriminatif tanpa adanya rangsangan terkondisi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa:
- Tikus mudah belajar untuk menanggapi rangsangan diskriminatif untuk kokain dan makanan.
- Kontrol rangsangan diskriminatif mencari inkubasi lebih dari 60 hari pantang dan bertahan hingga 300 hari
- Inkubasi khusus untuk kokain saja.
Studi ini menunjukkan bahwa rangsangan diskriminatif dapat menjadi pendorong keinginan obat yang kuat dan persisten dan menyediakan model untuk memeriksa mekanisme saraf tentang bagaimana isyarat mendorong kekambuhan.