Penggunaan Alkohol: Peran Gangguan Kecemasan Umum dan Minum untuk Mengatasi
Ketergantungan alkohol remaja dan kecemasan sering terjadi bersamaan, para peneliti terkemuka untuk memeriksa hubungan antara kedua gangguan ini.
Sejauh ini bukti telah menghasilkan penjelasan yang bertentangan, dengan beberapa peneliti percaya bahwa orang muda lebih cenderung menggunakan alkohol sebagai mekanisme penanggulangan kecemasan, dan yang lain menggambarkan kecemasan memiliki efek perlindungan melalui kontribusi untuk menarik diri dari situasi sosial dan takut minum berisiko.
Untuk memeriksa lebih lanjut hubungan antara kedua gangguan tersebut, para peneliti dari University of Bristol telah menyelidiki apakah gangguan kecemasan umum remaja (GAD) dikaitkan dengan sering minum, sering makan berlebihan, minum berbahaya, dan minum berbahaya. Studi ini mengumpulkan data dari orang-orang muda berusia 18 dan kemudian lagi pada usia 21.
Hasil dari penelitian ini menemukan:
- GAD pada usia 18 tahun secara positif terkait dengan sering minum bersamaan, sering makan berlebihan, minum berbahaya, dan minum berbahaya
- GAD meningkatkan kemungkinan minum berbahaya pada usia 21, tetapi tidak ada bukti yang jelas tentang hubungan longitudinal antara GAD dan hasil penggunaan alkohol lainnya.
- Tidak ada bukti yang jelas tentang interaksi GAD dan 'Drinking to Cope' pada usia 18 atau 21 tahun.
Para peneliti menyarankan perubahan dalam minum antara usia 18 dan 21 dapat dijelaskan oleh pengurangan perilaku pengambilan risiko, perubahan lingkungan dan konteks, minum tidak lagi dilihat sebagai hal baru, dan peningkatan kontrol kognitif.
Perubahan dalam hubungan antara GAD dan penggunaan alkohol dari usia 18 hingga 21 dapat dijelaskan oleh perubahan harapan bahwa alkohol benar-benar akan membantu mengurangi kecemasan.
Meskipun masih ada ambiguitas mengenai hubungan antara gangguan ini, penelitian ini harus digunakan untuk menginformasikan intervensi pencegahan untuk remaja dan dewasa muda.