Studi Longitudinal tentang Hubungan antara Penerimaan terhadap Iklan E-Rokok dan Penggunaan E-Rokok di antara Non-Pengguna Rokok dan E-Rokok Dasar
Abstrak
Latar
Kami menyelidiki hubungan antara penerimaan terhadap iklan rokok elektronik (e-rokok) pada awal dan penggunaan e-rokok pada tindak lanjut di antara non-pengguna rokok dan e-rokok dewasa awal.
Metode
Panel online yang representatif secara nasional digunakan untuk mensurvei non-pengguna rokok dan e-rokok (n = 2191) pada awal dan tindak lanjut 5 bulan. Pada awal, responden ditunjukkan iklan e-rokok dan ditanya apakah mereka menyadarinya (paparan). Di antara mereka yang terpapar, penerimaan dinilai sendiri untuk setiap iklan menggunakan skala yang divalidasi 1 hingga 5 untuk kesepakatan dengan masing-masing dari enam item: "layak diingat," "menarik perhatian saya," "kuat," "informatif," "bermakna," dan "meyakinkan." Regresi logistik digunakan untuk mengukur hubungan antara penerimaan pada awal dan penggunaan e-rokok pada tindak lanjut.
Hasil
Di antara non-pengguna rokok dan e-rokok dasar, 16,6% melaporkan paparan iklan e-rokok pada awal; Skor penerimaan rata-rata keseluruhan adalah 2,77. Di antara non-pengguna dasar yang melaporkan paparan iklan e-rokok, insiden penggunaan e-rokok pada tindak lanjut adalah 2,7%; Di antara non-pengguna dasar yang melaporkan tidak terpapar iklan e-rokok, insiden penggunaan e-rokok pada tindak lanjut adalah 1,3%. Persentase risiko yang dapat diatribusikan untuk inisiasi e-rokok dari paparan iklan e-rokok adalah 59,3%; Persentase risiko yang disebabkan oleh populasi dari paparan iklan rokok elektrik adalah 22,6%. Penerimaan pada awal dikaitkan dengan penggunaan e-rokok pada tindak lanjut (aOR = 1,57; 95% CI = 1,04-2,37).
Kesimpulan
Penerimaan terhadap iklan e-rokok pada awal dikaitkan dengan peluang penggunaan e-rokok yang lebih besar pada tindak lanjut di antara non-pengguna rokok dan e-rokok awal. Memahami peran iklan dalam inisiasi e-rokok dapat membantu menginformasikan kebijakan kesehatan masyarakat.