Alkohol dan Stres Aktivasi Mikroglia dan Neuron: Efek Regional Otak
Abstrak
Latar
Siklus alkohol dan stres dihipotesiskan untuk berkontribusi pada gangguan penggunaan alkohol. Bagaimana hal ini terjadi kurang dipahami, meskipun alkohol dan stres mengaktifkan sistem neuroimmune - molekul kekebalan dan sel-sel yang berinteraksi dengan sistem saraf. Efek alkohol dan stres pada sistem neuroimmune dimediasi sebagian oleh molekul pensinyalan perifer. Alkohol dan stres keduanya meningkatkan molekul imunomodulator seperti kortikosteron dan endotoksin untuk mempengaruhi sel neuroimmune, seperti mikroglia, dan kemudian dapat mempengaruhi neuron. Dalam penelitian ini, kami memeriksa efek etanol akut dan kronis (EtOH) pada kortikosteron, endotoksin, dan respons mikroglial dan neuronal terhadap stres akut.
Metode
Tikus Wistar jantan diobati secara intragastrically dengan EtOH akut dan sangat ditekankan dengan pengekangan / perendaman air. Kelompok tikus lain diobati secara intragastrically dengan EtOH intermiten kronis dan stres akut setelah pantang berkepanjangan. Plasma kortikosteron dan endotoksin diukur, dan noda imunosokimia untuk penanda mikroglial CD11b dan penanda aktivasi neuronal c-Fos dilakukan.
Hasil
EtOH akut dan stres akut berinteraksi untuk meningkatkan endotoksin plasma dan CD11b mikroglial, tetapi tidak kortikosteron plasma atau neuronal c-Fos. EtOH kronis menyebabkan sensitisasi abadi endotoksin plasma yang diinduksi stres, tetapi bukan kortikosteron plasma. EtOH kronis juga menyebabkan sensitisasi abadi cd11b mikroglial yang diinduksi stres, tetapi bukan neuronal c-Fos.
Kesimpulan
Hasil ini menemukan EtOH akut dikombinasikan dengan stres akut yang meningkatkan endotoksin plasma, serta CD11b mikroglial di banyak daerah otak. EtOH kronis diikuti oleh stres akut juga meningkatkan endotoksin plasma dan CD11b mikroglial, menunjukkan sensitisasi abadi terhadap stres akut. Secara keseluruhan, data ini menunjukkan alkohol dan stres berinteraksi untuk meningkatkan endotoksin plasma, menghasilkan peningkatan aktivasi mikroglial yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit.