Usia pada Inisiasi Penggunaan Rokok dalam Sampel Pemuda AS yang Representatif Secara Nasional, 2013-2017
Abstrak
Pentingnya: Rokok masih merupakan produk tembakau yang umum digunakan di kalangan anak muda meskipun baru-baru ini terjadi penurunan penggunaan rokok.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan secara prospektif usia inisiasi penggunaan rokok di kalangan remaja (usia 12-17 tahun) secara keseluruhan, berdasarkan jenis kelamin, dan berdasarkan ras/etnis.
Desain, Pengaturan, dan Peserta: Studi kohort ini menggunakan data dari gelombang 1 hingga 4 dari studi Penilaian Populasi Tembakau dan Kesehatan (PATH) yang representatif secara nasional, yang dilakukan dari 12 September 2013 hingga 3 Januari 2018. Dua subpopulasi pemuda dinilai: (1) mereka yang tidak rentan terhadap penggunaan rokok dan (2) tidak pernah menggunakan rokok pada gelombang pertama partisipasi PATH mereka. Analisis kelangsungan hidup sensor interval tertimbang digunakan untuk memperkirakan usia inisiasi hasil penggunaan rokok secara prospektif. Model bahaya proporsional Cox sensor interval tertimbang digunakan untuk memperkirakan perbedaan usia inisiasi berdasarkan jenis kelamin dan berdasarkan ras/etnis. Analisis statistik dilakukan sejak 7 Oktober 2019 hingga 1 Mei 2020.
Paparan: Perbedaan usia inisiasi berdasarkan jenis kelamin dan ras/etnis.
Hasil dan Ukuran Utama: Usia inisiasi kerentanan terhadap penggunaan rokok, penggunaan yang pernah ada, penggunaan 30 hari terakhir, dan penggunaan rokok yang cukup teratur secara keseluruhan, berdasarkan jenis kelamin, dan berdasarkan ras/etnis.
Hasil: Sebanyak 15.776 pemuda tidak pernah pengguna dan, di antara mereka, 11.022 pemuda yang tidak dapat digunakan untuk menggunakan rokok, dimasukkan dalam penelitian ini (rata-rata tertimbang [SE] usia, 13,5 [0,01] tahun; 58,6% [SE, 0,46%] putih non-Hispanik; dan 51,0% [SE, 0,32%] anak laki-laki) dan 15.776 tidak pernah menjadi pengguna rokok pada gelombang pertama partisipasi PATH mereka (rata-rata tertimbang [SE] usia, 13,7 [0,01] tahun; 55,0% [SE, 0,29%] Putih non-Hispanik; dan 51,0% [SE, 0,15%] anak laki-laki). Pada usia 18 tahun, di antara mereka yang tidak rentan, 46,2% (95% CI, 44,3%-48,2%) menjadi rentan terhadap penggunaan rokok. Di antara pengguna yang tidak pernah, 24,4% (95% CI, 22,9%-25,9%) memulai penggunaan rokok yang pernah ada, 16,4% (95% CI, 15,2%-17,6%) memulai penggunaan rokok 30 hari terakhir, dan 4,3% (95% CI, 3,9%-4,8%) memulai penggunaan rokok yang cukup teratur. Anak laki-laki memiliki risiko lebih tinggi untuk memulai (rasio bahaya [HR], 1,21; 95% CI, 1,08-1,36) dan penggunaan rokok 30 hari terakhir (HR, 1,27; 95% CI, 1,10-1,47) pada usia lebih awal dibandingkan dengan anak perempuan. Pemuda kulit putih non-Hispanik memiliki risiko lebih tinggi pada usia awal inisiasi kerentanan terhadap penggunaan rokok (HR, 0,77; 95% CI, 0,68-0,88), pernah menggunakan (HR, 0,59; 95% CI, 0,49-0,71), penggunaan 30 hari terakhir (HR, 0,64; 95% CI, 0,52-0,77), dan penggunaan rokok yang cukup teratur (HR, 0,25; 95% CI, 0,14-0,43) dibandingkan dengan pemuda kulit hitam non-Hispanik.
Kesimpulan dan Relevansi: Hasil studi kohort ini menunjukkan bahwa, terlepas dari intervensi saat ini dan undang-undang yang ada, sejumlah besar anak muda memulai penggunaan rokok sebelum usia legal untuk membeli produk tembakau.