Telehealth selama COVID-19: Perspektif alkohol dan perawat narkoba lainnya
Maksud
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman alkohol dan perawat obat lainnya yang beralih ke telehealth karena pandemi COVID-19.
Latar
COVID-19 telah menyebabkan gangguan besar pada layanan kesehatan, dan untuk mengurangi penularan virus, banyak layanan beralih ke modalitas pemberian perawatan di luar lokasi seperti telehealth.
Desain
Kami menggunakan desain deskriptif kualitatif untuk penelitian ini.
Metode
Analisis sekunder wawancara semi-terstruktur dengan alkohol dan perawat narkoba lainnya dari Australia dan Selandia Baru (n = 19) dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2020. Data dianalisis menggunakan analisis tematik dan dilaporkan menggunakan pedoman COREQ.
Hasil
Tiga diidentifikasi: ''Semua kontak tatap muka kami berhenti dengan klien': Mengubah pemberian layanan', ''Bagaimana saya melakukan pekerjaan saya ketika saya tidak dapat melihat Anda?": Pergeseran cemas dalam pemberian layanan' dan ''Banyak penduduk asli tidak menyukai FaceTiming dan semua itu": Tantangan untuk pengiriman layanan melalui telehealth'.
Kesimpulan
Peserta dalam penelitian kami melaporkan tantangan dalam transisi ke modalitas telehealth. Hilangnya komunikasi terapeutik yang dirasakan, kesulitan dalam menilai risiko bagi konsumen perawatan kesehatan seperti kekerasan dalam rumah tangga dan tantangan memberikan perawatan telehealth kepada kelompok konsumen yang terpinggirkan perlu diatasi sebelum telehealth dianggap berhasil dalam alkohol dan perawatan obat lainnya. Namun, telehealth adalah tambahan yang sukses untuk praktik yang ada untuk perawat yang bekerja dengan konsumen di daerah regional atau terpencil atau di mana konsumen lebih menyukai metode pemberian layanan ini.
Dampak
Perawat dalam penelitian ini menggambarkan masalah substansial dengan pengiriman alkohol dan perawatan obat lainnya melalui telehealth, termasuk persepsi bahwa telehealth adalah penghalang untuk mengatasi risiko bagi konsumen yang menggunakan alkohol dan obat-obatan lain, dan kesulitan bekerja dengan cara yang bermanfaat secara terapeutik melalui telehealth. Telehealth adalah sarana untuk mengurangi penularan virus melalui pengurangan kontak tatap muka, dan meskipun mungkin berguna untuk beberapa fungsi layanan, itu mungkin merugikan layanan klinis yang disediakan perawat.