Guru dan Pelatih di Jaringan Sosial Remaja Dikaitkan dengan Konsep Diri yang Lebih Sehat dan Penurunan Penggunaan Zat
ABSTRAK
LATAR
Konsep diri akademis yang buruk (misalnya "Saya siswa yang buruk") dan perilaku (misalnya "Saya pembuat onar") sangat terkait dengan penggunaan zat remaja. Jaringan sosial kemungkinan mempengaruhi konsep diri. Namun, sedikit yang dipahami tentang peran guru dan pelatih atletik dalam membentuk konsep diri akademis dan perilaku.
METODE
Kami menganalisis survei cross-sectional dari 929 remaja minoritas berpenghasilan rendah kelas 9-12 di Los Angeles yang menilai konsep diri, jejaring sosial, dan penggunaan alkohol, ganja, dan obat-obatan lainnya selama 30 hari. Kami melakukan persamaan estimasi umum, akuntansi untuk pengelompokan di tingkat sekolah dan mengendalikan pengaruh keluarga dan teman sebaya dan faktor kontekstual. Kami juga menguji apakah hubungan yang dimediasi konsep diri antara hubungan dengan guru atau pelatih dan penggunaan zat 30 hari.
HASIL
Dukungan guru yang lebih dirasakan dikaitkan dengan kemungkinan ganja dan penggunaan narkoba lainnya yang lebih rendah dan konsep diri akademis dan perilaku yang lebih baik. Konsep diri perilaku memediasi hubungan antara dukungan guru dan penggunaan zat.
KESIMPULAN
Dengan memfasilitasi hubungan dengan orang dewasa dan meningkatkan kapasitas guru untuk membangun lingkungan yang mendukung, sekolah dapat secara positif membentuk bagaimana remaja melihat diri mereka sendiri, yang dapat membantu mengurangi penggunaan narkoba remaja.